Senin, 07 Juli 2014

UMM Gelar Pentas Seni Islam Seniman Jalanan


    Sejumlah 400 anak jalanan dikumpulkan panitia Gema Ramadhan Universitas Muhammadiyah Malang  (UMM) di halaman masjid AR Fahruddin, Malang, Sabtu (5/7). Mereka diajak menampilkan kreativitasnya dalam berkesenian yang bernuansa Islami menjelang berbuka puasa. Acara bertajuk 'Pentas Seni Islam bersama Seniman Jalanan' itu berlangsung meriah. 
 
 
 
 
 

Tulisan tentang tips dan trik / tutorial / informasi unik (dari hasil pelatihan yang anda dapatkan)

Setelah mengikuti pelatihan aplinet selama 6 hari di Universitas Muhammadiyah Malang, saya banyak mendapat informasi – informasi tentang teknologi informasi di kampus UMM ini. Seperti :
1. Layanan Hostpot/ wifi Gratis
Hostpot adalah layanan untuk akses internet secara gratis yang disediakan oleh UMM dan ditujukan kepada seluruh mahasiswa UMM dengan menggunakan fasilitas Wifi .
Layanan akses internet secara gratis ini sudah berjalan sejak tahun 2005.
Adapun syarat -syarat hostpot UMM:
a. Mahasiswa aktif UMM
b. Mempunyai PIC (Personal  Identification Code) yang dikeluarkan   oleh Perpustakaan UMM
2. Pelayanan KRS online
Adalah salah satu layanan dari biro Administasi Akademik UMM untuk memberikan kemudahan pelayanan administrasi.
3. Mendapatkan PIC (Personal Identification Code)
PIC ini kita dapatkan setelah mengikuti Pelatihan perpustakaan dan Aktif secara Otomatis , PIC ini berupa user name dan Password untuk login ke layanan Hotspot Di kampus UMM .
Itulah sebagian informasi dari UMM yang saat ini menjadi Pegangan Mahasiswa UMM agar dapat menikmati layanan Hotspot Gratis Di kampus.
  7 tips dalam Pelatihan Komunikasi Presentation Transcript
  • Komunikasi adalah hal yang sangat penting. Sebagai makhluk sosial, komunikasi memegang peranan paling krusial dalam kehidupan manusia.
  • Bagaimanapun, kemampuan komunikasi seseorang takkan tumbuh dan lahir begitu saja.
  • Maka dari itu dibutuhkan suatu pelatihan komunikasi agar mampu membangun komunikasi yang efektif.
  • Berikut ini tujuh tips melatih komunikasi yang mungkin dapat bermanfaat untuk anda
  • Bicaralah Sesuatu yang Kita Ketahui Membicarakan sesuatu yang kita ketahui atau pernah kita alami akan membuat katakata anda memiliki jiwa dan terdengar lebih kokoh.
  • Dengarkan Suara Kita Sendiri Bicara lah tentang sesuatu hal yang pernah kita alami. Rekam dan dengarkan dengan seksama. Dapat anda rasakan apakah cukup meyakinkan dan cukup berbobotkah komunikasi kita terdengar ?
  • Jangan Malu Jika anda berada dalam suatu kelompok dan ingin bicarakan sesuatu, lakukanlah dengan natural, jangan malu sekalipun anda kurang begitu menguasai topic tsb. Takut salah dan takut malu hanya akan membuat anda mundur sebelum melangkah.
  • Lakukan kontak mata Kontak mata dapat membantu meningkatkan rasa percaya diri kita. Selain itu dengan kontak mata, anda seakan telah menghilangkan jarak anda dengan lawan bicara.
  • Sedikit bercanda Humor dan candaan adalah perlu dalam komunikasi. Dengan porsi dan sasaran yang tepat, candaan dan humor membantu mencairkan suasana dan menyegarkan pikiran.
  • Jadilah bagian dari mereka Jika anda memposisikan diri sama dengan lawan bicara, maka anda akan semakin mudah memasukkan atau menawarkan nilai yang anda punya.
  • Tersenyumlah Sama halnya dengan kontak mata, tersenyum akan membuat lawan bicara anda tertarik dan akhirnya kita akan lebh mudah menyampaikan tujuan komunikasi.

Perkembangan Dan Kemajuan Teknology

Perkembangan Teknologi Komunikasi di Masyarakat Indonesia

Definisi dan Jenis - jenis Komunikasi

  • Komunikasi intrapersonal
Komunikasi dengan diri sendiri. Seorang individu menjadi sender dan juga sekaligus menjadi receivernya.
  • Komunikasi interpersonal
Ada lawan bicara dalam proses komunikasi kita, komunikasi yang dilakukan untuk mendapat feedback dari orang tersebut. Komunikasi itu dapat dilakukan baik secara langsung maupun tidak langsung.
  • Komunikasi kelompok
Menurut Michael Burgoon (dalam Wiryanto, 2005), komunikasi kelompok adalah “Interaksi secara tatap muka antara tiga orang atau lebih, dengan tujuan yang telah diketahui, seperti berbagi informasi, menjaga diri, pemecahan masalah, yang mana anggota-anggotanya dapat mengingat karakteristik pribadi anggota-anggota yang lain secara tepat.”.
  • Komunikasi organisasi
Ahli komunikasi Devito mendefinisikan komunikasi yang satu ini sebagai upaya pengiriman dan penerimaan pesan baik dalam organisasi dikelompok formal maupun informal.
  • Komunikasi massa
Merupakan suatu bentuk komunikasi dengan melibatkan khalayak luas yang biasanya menggunakan teknologi media massa seperti, surat kabar, majalah, radio, dan televisi.
  • Komunikasi antar budaya.
Komunikasi antarbudaya menurut Charley H. Dood, meliputi komunikasi yang melibatkan peserta komunikasi yang mewakili pribadi, antarpribadi, dan kelompok, dengan tekanan pada perbedaan latar belakang kebudayaan yang mempengaruhi perilaku komunikasi para peserta.

Pembahasan Komunikasi

Keberagaman bentuk tersebut menyiratkan bahwa memang setiap manusia merupakan makhluk sosial. Manusia tidak bisa hidup tanpa manusia yang lainnya. Dan manusia tidak bias tidak berkomunikasi. Setiap individu pasti melakukan kegiatan komunikasi setidaknya komunikasi dengan diri sendiri atau biasa disebut intrapersonal.
Melalui berbagai bentuk komunikasi yang ada, kita dapat memberikan penjelasan secara umum bahwa kegiatan komunikasi dapat dilakukan dengan berbagai cara.Seiring berjalannya waktu, komunikasi tidak dapat dipisahkan dengan ‘media massa’. Teknologi yang semakin maju, cara berkomunikasi yang beragam, serta semakin boomingnya sosial media menjadi salah satu contoh nyata perkembangan dalam dunia komunikasi.
Marshall McLuhan melalui bukunya Understanding Media, telah mengemukakan sebuah konsep yakni pada masanya perkembangan teknologi komunikasi akan memicu dunia ini menjadi sebuah global village (desa global). Konsep yang dijelaskan oleh Marshall McLuhan memaparkan bahwa tidak ada lagi pembatasan, baik dari sisi waktu maupun tempat dalam komunikasi. Contohnya seperti sejauh apapun jarak dan perbedaan waktu antara kita dengan orang lain, semuanya akan sangat mudah ditempuh dengan berbagai teknologi, khususnya internet. Walaupun terpisah benua, seseorang dapat melakukan komunikasi tatap muka melalui sosial media yakni salah satunya Skype. Kemajuan tersebut tentunya akan membawa dampak pada kehidupan masyarakat. Contoh lainnya adalah, salah satu pulau di Indonesia yaitu Pulau Komodo berhasil dinobatkan sebagai 7 Keajaiban Dunia oleh UNESCO.

Pembahasan Komunikasi Teknologi

Tak dapat dipungkiri, pencapaian itu dapat terjadi karena besarnya dukungan masyarakat Indonesia khususnya para pengguna internet dan sosial media. Segala informasi mengenai Pulau Komodo dapat terinformasikan dengan cepat ke berbagai pelosok dunia. Fenomena yang terjadi di Indonesia kali itu merupakan salah satu contoh positif dari kemajuan teknologi khususnya di Indonesia.

Penjelasan Perkembangan Internet, Smartphone dan Sosial Media

Di era sekarang, teknologi sangat erat kaitannya dengan Internet. Perkembangan internet itu sangat mempengaruhi kehidupan sosial serta cara berkomunikasi seseorang., Berdasarkan data Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), pengguna internet di Indonesia terus mengalami peningkatan. Tahun 1998 hanya 500ribu orang yang menggunakan internet, namun dimulai pada tahun 2012 pengguna internet meroket menjadi 63juta orang. Angka itu bahkan diprediksi akan terus meninggkat menjadi 139juta orang pada tahun 2015.
Perkembangan yang terjadi terhadap telepon genggam juga semakin mempermudah komunikasi melalui sosial media maupun internet. Hanya dari sebuah handphone kita bisa mendapatkan begitu banyak informasi secara singkat. Smartphone , itulah sebutan untuk handphone canggih yang dapat berfungsi hampir sama dengan sebuah computer jinjing atau laptop namun berukuran jauh lebih kecil. Bila dilihat dari sudut pandang ini, kemajuan teknologi memberikan kita kesempatan untuk hidup secara lebih mudah. Hal tersebut merupakan kemudahan untuk mendapatkan atau juga menyebarkan informasi yang diinginkan.
Perkembangan teknologi pada masa kini yang terus berkembang, sehingga membuat Internet serta banyak sosial media juga semakin berkembang. Walaupun belum ke seluruh bagian Indonesia, namun hal-hal berbau kemajuan teknologi tersebut telah tersebar ke hampir seluruh lapisan masyarakat Indonesia. Kebanyakan orang yang mengakses internet atupun sosial media di Indonesia ini adalah mereka yang menggunakan handphone. Berdasarkan riset dari lembaga AC Nielsen juga tercatat 95% pengguna ponsel di Indonesia memanfaatkan alat tersebut untuk mengakses Internet. Kini terasa seperti tidak ada batasan dengan orang lain meski mereka berjarak ratusan ribu kilometer dari lokasi seseorang. Hal itu terjadi karena kemajuan di teknologi masa kini. Konsep McLuhan terbukti benar, kini khususnya di Indonesia, banyak sekali manusia yang bergantung pada teknologi dan sangat sulit untuk lepas dari hal-hal seputar teknologi. Bahkan bisa dibilang di era ini bila seseorang tidak menggunakan teknologi-teknologi tersebut, orang tersebut tidak dapat diterima dengan baik di lingkungannya (contoh: dalam pekerjaan, beberapa perusahaan memiliki syarat khusus mengenai kemampuan menggunakan berbagai teknologi). Kemajuan teknologi dalam berkomunikasi massa ini telah membawa banyak dampak serta perubahan dalam masyarakat.

Dampak Perkembangan Teknologi

Sisi positifnya adalah masyarakat yang menjadi pengguna aktif teknologi, situs-situs, serta media komunikasi sosial, mereka dapat menyampaikan informasi dan juga mendapatkan informasi secara lebih mudah. Komunikasi khususnya di Indonesia terasa seakan menjadi lebih mudah seiring perkembangan teknologi ini.Bila dilihat dari sisi negatifnya, kemajuan teknologi ini membuat orang menjadi malas untuk berkomunikasi secara langsung. Orang lebih memilih berinteraksi melalui handphonenya ketimbang berkomunikasi dengan orang disekitarnya. Contoh, seorang anak sibuk ber-chatting dengan teman melalui handphone miliknya ketimbang berbicara dengan saudaranya saat acara keluarga sedang berlangsung. Kadang kemajuan teknologi ini juga membuat seseorang menjadi kurang peka dengan ekspresi saat sedang berkomunikasi dengan lawan bicaranya.
Saat orang sudah terlalu sibuk dengan telepon atau PC miliknya, lalu mereka menghabiskan waktu yang cukup lama untuk berinteraksi di dunia maya, mereka tidak sadar bahwa saat itu mereka sedang membuang waktunya untuk berinteraksi dengan hidup sebenarnya yang berada disekitar mereka. Banyaknya pengguna sosial media dan pengakses internet ini, membuktikan bahwa masyarakat Indonesia lebih suka berinteraksi dan bergaul secara virtual dengan pengguna sosial media dan internet lainnya. Menurut survey yang dilakukan MarkPlus Insight (dailysocial.net) pada tanggal 13 November 2012 mengenai pengguna internet di Indonesia, ada tiga hal yang dapat mendukung pernyataan mengenai banyaknya orang yang berkomunikasi virtual. 40% dari pengguna Internet di Indonesia, yakni sekitar 24,2 juta penduduk mengakses Internet lebih dari 3 jam di setiap harinya. Selain itu, mayoritas pengguna Internet di Indonesia ini berusia 15 hingga 35 tahun. Serta kurang lebih 56,4% orang termasuk bargain hunter yakni masyarakat yang dapat mengakses Internet untuk mencari informasi serta segala hal untuk kebutuhan dirinya dalam waktu yang cukup lama. Secara khusus untuk Indonesia, kemajuan di bidang teknologi ini sangat berdampak terhadap berbagai aspek. Aspek tersebut diantaranya di sektor ekonomi dan juga sosial. Berdasarkan data dari Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (Menkominfo), salah satu dari jajaran Menteri Republik Indonesia tersebut menyatakan bahwa Indonesia sebagai salah satu negara yang masyarakatnya terbanyak mengakses Internet di dunia. Selain itu, ada juga sebuah lembaga riset menyebutkan bahwa Indonesia merupakan peringkat ke lima dalam daftar pengguna smartphone terbesar di seluruh dunia. Di dalam data tersebut juga disebutkan bahwa Indonesia menduduki posisi 5 besar dengan pengguna aktif internet yakni sebanyak 47 juta atau sekitar 14% dari seluruh total pengguna ponsel.
Salah satu ahli komunikasi massa yakni Harold D. Laswell dan Charles Wright pernah menyatakan fungsi sosial media massa. Fungsi sebenarnya antara lain yang pertama sebagai salah satu bentuk upaya penyebaran informasi dan interprestasi seobjektif mungkin mengenai peristiwa yang terjadi (Social Surveillance). Kedua, sebagai upaya penyebaran informasi yang dapat menghubungkan satu kelompok sosial dengan kelompok sosial lainnya (Social Correlation). Berikutnya sebagai upaya pewarisan nilai-nilai luhur dari satu generasi ke generasi selanjutnya (Socialization). Dan yang terakhir adalah sebagai penghibur khalayak ramai (Entertainment). (Dahlan, 2008)
Keempat fungsi menurut Harold D. Laswell dan Charles Wright ini mulai terkikis sehubungan dengan kemajuan teknologi yang sedang terjadi. Kini batasan akan komunikasi massa dan komunikasi antar pribadi menjadi agak semu. Karena dengan semakin berkembangnya teknologi khususnya di Indonesia, mengikuti itu akan muncul juga cara-cara berkomunikasi yang baru, dalam hal ini misalkan melalui sosial media. Mungkin kini fungsi telepon genggam dari yang awalnya hanya berfungsi untuk mengirimkan pesan atau menelepon seseorang telah berkembang jauh menjadi ‘laptop’ yang dapat dengan mudah dibawa kemana saja. Contoh yang berhubungan dengan perkembangan tersebut adalah kini seseorang bias saja tidak mengetahui nomor telepon seseorang padahal orang tersebut merupakan sahabat karibnya. Orang tersebut lebih memilih menyimpan pin bb dibandingkan dengan menyimpan nomor telepon orang itu.
Melihat fenomena yang sedang terjadi khususnya di Indonesia ini, sangat dikhawatirkan perkembangan teknologi itu membawa dampak buruk terhadap kehidupan sosial masyarakat Indonesia. Sehubungan dengan perkembangan ini, dibutuhkan juga peningkatan akan kesadaran masyarakat mengenai lingkungan sekitarnya. Perubahan karena perkembangan teknologi yang terjadi cukup cepat ini, secara tidak sadar maupun sadar telah merubah beberapa pola hidup masyarakat khususnya Indonesia. Contohnya kini banyak sekali anak-anak yang mengalami ketergantungan akan gadget mereka maupun orang tuanya.
Selain itu dampak negatifnya adalah perkembangan mereka dalam hal bersosialisasi menjadi sangat lamban. Karena mereka terlalu fokus dengan gadget tersebut. Dan di Indonesia kini, peranan media massa, teknologi, serta sosial media memegang kendali yang cukup tinggi. Hal tersebut dapat dengan mudah dan relatif cepat untuk mempengaruhi opini publik. Contoh, di dalam dunia Twitter dikenal istilah buzzer. Buzzer disini bertindak semacam opinion leader yang bila orang itu men-tweet sesuatu, maka akan banyak yang berfikir seperti buzzer tersebut berfikir. Kemajuan teknologi memang membawa dampak positif yang banyak namun begitu juga dampak negatifnya. Dalam kasus buzzer ini misalnya, bila informasi yang disebarkan merupakan ilmu penting dan berguna maka itu menjadi hal yang sangat positif, namun bila informasi tersebut merupakan rekayasa atau fitnah terhadap seseorang atau sesuatu maka hal itu akan merugikan pihak terkait.
Kesimpulan yang perlu kita perhatikan adalah semua orang khususnya masyarakat Indonesia harus benar-benar cerdas utnuk memilah mana sisi positif dan negatifnya agar perkembangan teknologi yang terjadi serta bagaimana komunikasi itu selayaknya dilakukan, dijalankan dengan benar dan seimbang.  


Perkembangan Teknologi

Sebenarnya Teknologi sudah ada sejak jaman dahulu, yaitu jaman romawi kuno. Perkembangan teknologi berkembang secara drastis dan terus berevolusi hingga sekarang. Hingga menciptakan obyek-obyek, teknik yang dapat membantu manusia dalam pengerjaan sesuatu lebih efisien dan cepat. Salah satunya adalah seperti yang ada di Indonesia, yaitu fenomena mobil esemka yang diciptakan beberapa sekolah di Solo. Telah membuat inovasi mobil Nasional untuk Indonesia. Selain itu juga, ada di Sidoarjo yang memproduksi kapal laut untuk kebutuhan melaut.
Dalam bentuk yang paling sederhana, Perkembangan teknologi dihasilkan dari pengembangan cara-cara lama atau penemuan metode baru dalam menyelesaikan tugas-tugas tradisional sepertibercocok tanam, membuat baju, atau membangun rumah.
Ada tiga klasifikasi dasar dari Perkembangan teknologi yaitu :
  • Perkembangan teknologi yang bersifat netral (bahasa Inggris: neutral technological progress). Terjadi bila tingkat pengeluaran (output) lebih tinggi dicapai dengan kuantitas dan kombinasi faktor-faktor pemasukan (input) yang sama.
  • Perkembangan teknologi yang hemat tenaga kerja (bahasa Inggris: labor-saving technological progress). Perkembangan teknologi yang terjadi sejak akhir abad kesembilan belas banyak ditandai oleh meningkatnya secara cepat teknologi yang hemat tenaga kerja dalam memproduksi sesuatu mulai dari kacang-kacangan sampai sepeda hingga jembatan.
  • Perkembangan teknologi yang hemat modal (bahasa Inggris: capital-saving technological progress). Fenomena yang relatif langka. Hal ini terutama disebabkan karena hampir semua riset teknologi dan ilmu pengetahuan di dunia dilakukan di negara-negara maju, yang lebih ditujukan untuk menghemat tenaga kerja, bukan modalnya.
Pengalaman di berbagai negara berkembang menunjukan bahwa adanya campur tangan langsung secara berlebihan, terutama berupa peraturan pemerintah yang terlampau ketat, dalam pasar teknologi asing justru menghambat arus teknologi asing ke negara-negara berkembang.
Perkembangan teknologi memang sangat penting untuk kehidupan manusia jaman sekarang. Karena teknologi adalah salah satu penunjang Perkembangan manusia. Di banyak belahan masyarakat, teknologi telah membantu memperbaiki ekonomi, pangan, komputer, dan masih banyak lagi.
Perkembangan Teknologi
Di lain pihak suatu kebijaksanaan ‘pintu yang lama sekali terbuka’ terhadap arus teknologi asing, terutama dalam bentuk penanaman modal asing (PMA), justru menghambat kemandirian yang lebih besar dalam proses pengembangan kemampuan teknologi negara berkembang karena ketergantungan yang terlampau besar pada pihak investor asing, karena merekalah yang melakukan segala upaya teknologi yang sulit dan rumit.
Ini menjadi bukti bahwa memang teknologi sudah menjadi kebutuhan dan merata di setiap sektor kehidupan manusia. Terlebih setelah adanya penemuan komputer dan laptop, yang sekarang hampir semua pekerjaan manusia memiliki hubungan dengan komputer ataupun laptop. Sehingga pantas jika komputer adalah penemuan yang paling mutakhir dan yang paling berpengaruh pada kehidupan manusia.

Keunggulan Dan Perkembangan Jurusan Ilmu Pemerintahan UMM

Jurusan Ilmu Pemerintahan yang berdiri tahun 1968 dan telah terakreditasi A. Jurusan ini bertujuan untuk membekali mahasiswa dengan keilmuan dan keterampilan yang komprehensif di bidang kepemerintahan. Dengan dukungan staf pengajar yang berkualifikasi Profesor, Doktor, dan Master, jurusan ini mencetak sarjana yang profesional. Jurusan Ilmu Pemerintahan  pernah mendapat Program Hibah Kompetensi Institusi dari Dikti tahun 2010, telah meluluskan lebih dari 3.000 alumni dan  bekerja di berbagai bidang seperti institusi publik, privat dan  jabatan di luar pemerintahan, termasuk di dunia politik (partai politik), Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), dan Jurnalistik (wartawan).
Kurikulum jurusan ilmu pemerintahan menekankan pada penguatan tata kelola pemerintahan yang baik (strengthening local governance). Jurusan ini juga membekali mahasiswa dengan pengalaman lapangan berupa magang riset (Praktek Kerja Pemerintahan). Kerjasama telah dilakukan oleh jurusan ini baik dengan instansi pemerintah (KPP Propinsi Jawa Timur, Pemkot Malang, DPRD Kota Batu, DPRD Kota dan Kabupaten Malang, KPU Kota Malang), maupun LSM diantaranya (Lapinda Bidos, Indonesia Kita dan Putra Bangsa). Dilengkapi dengan laboratorium ilmu pemerintahan berbasis teknologi informasi, mahasiswa dapat mengakses dan mengembangkan potensi akademik dan praktek terkait dengan dinamika pemerintahan.


Keunggulan dan Perkembangan Prodi Ilmu Pemerintahan


Laboratorium Ilmu Pemerintahan sebagai bagian dari jurusan Ilmu Pemerintahan berusaha untuk menopang proses belajar mengajar jurusan dengan memberikan praktek di laboratorium dan praktek lapang kepada Mahasiswa Ilmu pemerintahan, tujuannya adalah: pertama, agar mahasiswa memiliki kemampuan dasar untuk dapat mengoperasionalkan praktek pemerintahan berbasis teknologi; kedua memberikan pengalaman praktis pada mahasiswa dalam menyusun berbagai program pemerintahan dengan sistem praktikum lapangan; ketiga, memberikan kemampuan dasar bagi mahasiswa dalam menyusun laporan dalam bentuk rekomendasi kebijakan (policy paper).
Saat ini Laboratorium Ilmu Pemerintahan mulai berorientasi keluar untuk melakukan kerjasama dengan berbagai lembaga dalam rangka melakukan riset dan mengembangkan praktek kepemerintahan. Kedepan, Orientasi kerjasama antar lembaga untuk melakukan riset, pelatihan dan pengembangan praktek kepemerintahan menjadi acuan laboratorium Ilmu Pemerintahan dalam rangka ikut menciptakan Good Governance khususnya dalam lingkup Pemerintah daerah ( Local Government).
PERKEMBANGAN PRAKTIKUM DI LABORATORIUM IP

Perkembangan Penyelenggaraan Mata Kuliah Praktikum
Empat tahun terakhir ini mata kuliah praktikum ilmu pemerintahan mengalami perkembangan sebagai berikut :
Tahun Akademik
Jumlah Mata Kuliah Praktikum
Jumlah Mata Kuliah yang di praktikumkan
Nama Mata Kuliah

2002/2003
8 MK
2 MK
1.      Sistem Informasi Manajemen
2.      Org. Manajemen Pemerintahan
2003/2004
8 MK
3 MK
1.      Sistem Informasi Manajemen
2.      Org. Manajemen Pemerintahan
3.      Sistem Kepartaian dan Pemilu
2004/2005
8 MK
6 MK
1.      Sistem Informasi Manajemen
2.      Org. Manajemen Pemerintahan
3.      Sistem Kepartaian dan Pemilu
4.      Perubahan Sosisal & Dinamika Pemerintahan
5.      Sistem Pemerintahan Desa
6.      Pendapatan Daerah
2005/2006
8 MK
8 MK
1.      Sistem Informasi Manajemen
2.      Org. Manajemen Pemerintahan
3.      Sistem Kepartaian dan Pemilu
4.      Perubahan Sosisal & Dinamika pemerintahan
5.      Sistem Pemerintahan Desa
6.      Pendapatan Daerah
7.      Metodologi Ilmu Pemerintahan
8.      Publik Policy (Kebijakan Pemerintahan)
2007/2010
8 MK
8 MK
1.      Organisasi manajemen Pemerintahan
2.      Sistem Informasi Manajemen
3.      Perubahan Sosial dan Dinamika Pemerintahan
4.      Perpajakan
5.      Sistem Kepartaian dan Pemilu RI
6.      Public Policy
7.      Metodologi Ilmu Pemerintahan
 
Perkembangan SDM (Instruktur dan Asisten)
 a. Perkembangan SDM Laboratorium
Untuk menopang pelaksanaan praktikum dibutuhkan instruktur dan asisten yang memadai, Dosen pengampu mata kuliah dan beberapa dosen yang ditunjuk oleh jurusan bertindak sebagai instruktur dibantu mahasiswa senior yang terseleksi sebagai asisten, adapun perkembangan SDM yang mengelola praktikum adalah sebagai berikut :


Tahun Akademik
Mata Kuliah yang di praktikumkan
Nama Mata Kuliah
(Semester)
SDM
(Instruktur dan Asisten)
2002/2003
2 MK
1. Sistem Informasi Manajemen
(Ganjil)
2 Orang Instruktur
6 Asisten
2. Org. Manajemen Pemerintahan
(Genap)
2 Orang Instruktur
6 Asisten
2003/2004
3 MK
1. Sistem Informasi Manajemen
(Ganjil)
2 Orang Instruktur
6 Asisten
2. Org. Manajemen Pemerintahan
(Genap)
3. Sistem Kepartaian dan Pemilu
(Genap)
3 orang instruktur
6 orang asisten


2004/2005
6 MK
1. Sistem Informasi Manajemen
(Ganjil)
2. Perubahan Sosial dan Dinamika
    Pemerintahan (Ganjil)
4 orang instruktur
8 Orang Asisten
3. Org. Manajemen Pemerintahan
(Genap)
4. Sistem Kepartaian dan Pemilu
(Genap)
5. Sistem Pemerintahan Desa
(Genap)
6. Pendapatan Daerah (Genap)
6 orang instruktur
12 Asisten






2005/2006
6 MK
1. Sistem Informasi Manajemen
(Ganjil)
2. Perubahan Sosial dan Dinamika
    Pemerintahan (Ganjil)
3. Metodologi Ilmu Pemerintahan
(Ganjil)
4. Publik Policy / Keb.Pemerintahan (Ganjil)
4 orang instruktur
12 Orang Asisten
5. Org. Manajemen Pemerintahan
(Genap)
6. Sistem Kepartaian dan Pemilu
(Genap)
7. Sistem Pemerintahan Desa
(Genap)
8. Pendapatan Daerah (Genap)
6 orang instruktur
12 Asisten
2007-2010
8 MK
1.   Organisasi manajemen Pemerintahan
2.   Sistem Informasi Manajemen
3.   Perubahan Sosial dan Dinamika Pemerintahan
4.   Perpajakan
5.   Sistem Kepartaian dan Pemilu RI
6.   Public Policy
7.   Metodologi Ilmu Pemerintahan
b. Rekrutmen dan Pengembangan SDM Laboratorium
Setiap dua semester terjadi rotasi asisten, asisten yang kurang aktif dan asisten yang tidak bersedia untuk menjadi asisten diganti dengan asisten baru dari mahasiswa yang berminat melalui seleksi yang diselenggarakan oleh Laboratorium ilmu Pemerintahan. Syarat yang harus dipenuhi untuk menjadi asisten antara lain : a). Minimal mahasiwa IP semester IV; b). Sudah menempuh mata kuliah prakatikum SIM dan OMP; c) dapat mengoperasikan SISDASAT, Excel, Microsoft Word, sehingga jumlah asisten di Laboratorium IP perpaduan antara yang lama dengan asisten yang baru sebanyak-banyaknya 12 orang.
Untuk menambah kemampuan asisten dalam melakukan tugas praktikum dilaksanakan hal-hal sebagai berikut :
-         Workshop yang menghadirkan Dosen pengampu mata kuliah atau praktisi sesuai dengan bidang mata kuliah praktikum
-         Diskusi kelompok
-         Memberikan wawasan dan praktek tentang penguasaan proses belajar mengajar.
-         Evaluasi mingguan - berkenaan dengan pelaksanaan Praktikum.
Perkembangan sarana prasarana praktikum
Sarana penopang praktikum di laboratorium Ilmu Pemerintahan semakin baik, karena mulai semester Genap tahun 2003/2004 komputer di Laboratorium Ilmu Pemerintahan telah diganti dengan komputer yang lebih memadai setara dengan pentium 4, berjumlah 17 unit yang dihubungkan secara line dilengkapi dengan sistem informasi data strategis (SISDASAT) dan data base mengenai struktur organisasi pemerintahan di seluruh Jawa Timur, Daerah Dalam Angka, Pemilu 2004, selain itu juga dilengkapi 2 printer, 1 scanner dan 1 CD RW untuk memback up data yang diperlukan oleh Lab.
Satu unit yang tersedia juga dihubungkan dengan internet sehingga dapat digunakan untuk mengakses data yang diperlukan oleh Laboratorium Ilmu Pemerintahan. Dari 17 unit komputer, 15 unit digunakan untuk praktikum sedangkan 2 unit digunakan untuk layanan administrasi.
Lab. IP juga memiliki tempat seminar (Round Table) yang berguna bagi mahasiswa untuk: 1) Melaksanakan seminar proposal bagi mahasiswa yang meyelesaikan tugas akhir; 2) Tempat mahasiswa membaca skripsi, referensi, dan data-data lain yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas akhir; 3). tempat Workshop dan tempat berdiskusi untuk memperdalam materi praktikum oleh asisten, 4). Tempat breafing Instruktur dan asisten kepada kelompok-kelompok peserta praktikum yang akan terjun ke lapang; 5). Tempat rapat dalam rangka persiapan, pelaksanaan dan evaluasi praktikum.
Panduan Praktikum ( Modul )
Untuk memudahkan proses praktikum idealnya setiap mata kuliah praktikum di laboratorium ilmu pemerintahan harus dilengkapi dengan modul atau buku panduan, sampai sekarang modul yang tersedia adalah Sistem Informasi data Strategis (Sisdasat) untuk mata kuliah SIM dan OMP dan Panduan praktikum untuk mata kuliah Pendapatan daerah, Metodologi Ilmu Pemerintahan dan Sistem Kepartaian dan Pemilu dalam tahap penyelesaian dan Penggandaan.
Sedangkan untuk mata kuliah praktek lapang (mata kuliah Sistem Pemerintahan Desa, Publik Policy, dan Perubahan Sosial dan Dinamika Pemerintahan) teknis pelaksanaannya adalah dosen Pengampu mata kuliah memberi penugasan kepada mahasiswa secara berkelompok untuk melakukan kunjungan lapang dan melakukan survey terhadap suatu praktek pelaksanaan kerja institusi pemerintahan tertentu dengan memberi TOR , Instrumen survey, dan panduan pembuatan laporan sebagai bahan kelengkapannya.
Jadwal Praktikum.
Dengan ruangan dan Sarana terbatas dengan semakin banyaknya mata kuliah yang dipraktikumkan maka jadwal praktikum di laboratorium perlu diatur secara lebih efisien satu mata kuliah tidak mungkin dilakukan praktikum selama dua atau tiga bulan, tetapi di atur hanya satu bulan saja konsekuensinya jika tatap muka dalam praktikum dilakukan 8 kali pertemuan maka satu minggu terjadi 2 kali pertemuan tatap muka baik oleh instruktur maupun asisten. Sedangkan untuk praktikum lapang proses persiapan dan pelaksanaannya diatur dalam satu bulan setelah Midle test.
Peserta Praktikum dan Pembentukan Kelompok Praktikum
Meskipun trend mahasiswa Ilmu Pemerintahan selama empat tahun ini mengalami penurunan, tetapi peserta praktikum dari semester ke semester mengalami peningkatan hal ini sejalan dengan semakin banyaknya mata kuliah yang di praktikumkan, oleh karena itu dalam pengelolaan praktikum peserta perlu di bagi menjadi beberapa kelompok yang disesuaikan dengan kapasitas ruang dan jumlah komputer.
Dosen pengampu mata kuliah dan asisten membagi mahasiswa peserta praktikum menjadi beberapa kelompok, satu kelompok tidak boleh melebihi 15 orang sesuai dengan kapasitas komputer yang tersedia, Semester genap tahun akademik 2005/2006 dari empat mata Kuliah praktikum pengelompokan peserta praktikum dilakukan sebagai berikut :
No
Mata Kuliah Praktikum
Semester
Jumlah Kelas
Jumlah Mahasiswa
Jumlah Kelompok
1
OMP
II
2
76
9
2
Sistem Informasi Manajemen
III
2
113
15
3
Public Policy (Kebijakan Pemerintahan)
III
2
85
9
4
Pendapatan Daerah
IV
2
63
7
5
Sistem Pemerintahan Desa
IV
3
119
4
6
Perubahan Sosial dan Dinamika Pemerintahan
V
2
86
10
7
Metodologi Ilmu Pemerintahan
V
3
151
16
8
Sistem Kepartaian dan Pemilu RI
VI
2
109
18
LAYANAN LAIN LABORATORIUM ILMU PEMERINTAHAN
Laboratorium ilmu pemerintahan juga memberikan layanan kepada mahasiswa antara sebagai berikut :
a.       Skripsi sebagai referensi untuk dibaca bagi mahasiswa ilmu pemerintahan dan mahasiswa jurusan lain yang sedang menyelesaikan skripsi
b.      Data daerah bagi mahasiswa yang memerlukan informasi tentang : 1). Daerah dalam angka, 2). Rencana strategi Daerah , Rapeda, Hasil Pemilu 2004, RAPBD, APBD, Kodifikasi Undang-Undang dan Peraturan-peraturan dalam pemerintahan dan lain-lain.
c.       Ruang seminar bagi mahasiswa IP yang mengajukan seminar Proposal.
d.      Akses data internet bagi mahasiswa yang memerlukan kelengkapan data untuk tulisan : Skripsi, makalah, dan tugas-tugas kuliah lainnya.
LABORATORIUM ILMU PEMERINTAHAN MENATAP MASA DEPAN
Setelah mengetahui kondisi Obyektif laboratorium Ilmu Pemerintahan, hal-hal yang perlu dilakukan di masa mendatang adalah :
1.      Memberikan layanan yang maksimal kepada mahasiswa Ilmu Pemerintahan dengan menyelenggarakan praktikum sebagai berikut :
a.       Pembaharuan Sisdasat agar tidak ketinggalan jaman
b.      Meningkatkan Profesionalisme SDM laboratorium baik pengelola Laboratorium, Instruktur maupun asisten agar dapat melaksanakan tugasnya dengan baik.
c.       Penyediaan Modul Praktikum tepat waktu agar tidak mengganggu jalannya praktikum
d.      Pengaturan Jadwal praktikum yang lebih efisien
e.       Tertib administrasi tentang penyelengaaran praktikum Laboratorium Ilmu Pemerintahan agar setiap saat dapat dilaporkan dan dapat dipertanggungjawabkan.
2.      Membangun kembali kerjasama dengan berbagai pihak terutama dengan institusi pemerintah daerah dalam rangka :
a.       Penyediaan sarana Lab seperti : Buku, Data daerah, CD/VCD tentang praktek dan pelayanan pemerintahan, Sistem pemerintahan Desa
b.      Riset dan Penelitian dalam rangka membangun Good Governance
c.       Melakukan Pelatihan dan Pengembangan SDM Pemerintah Daerah.
d.      Melakukan Pemberdayaan masyarakat dengan melakukan pelatihan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan.
e.       Melakukan kerjasama dengan beberapa institusi lain dalam rangka seminar, diskusi, lokakarya masalah-masalah aktual yang sedang berkembang di masyarakat.
3.      Menjadikan Laboratorium Ilmu Pemerintahan sebagai sarana publikasi bagi Jurusan Ilmu Pemerintahan.
PENUTUP
            Demikian sekilas tentang Laboratorium Ilmu Pemerintahan FISIP UMM, mudah-mudahan informasi di atas dapat dijadikan bahan evaluasi berkenaan dengan pengelolaan Laboratorium Ilmu Pemerintahan.

Profile Singkat Universitas Muhammadiyah Malang

Sejarah Singkat UMM
Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) berdiri pada tahun 1964, atas prakarsa tokoh-tokoh dan Pimpinan Muhammadiyah Daerah Malang. Pada awal berdirinya Universitas Muhammadiyah Malang merupakan cabang dari Universitas Muhammadiyah Jakarta, yang didirikan oleh Yayasan Perguruan Tinggi Muhammadiyah Jakarta dengan Akte Notaris R. Sihojo Wongsowidjojo di Jakarta No. 71 tang-gal 19 Juni 1963.

Pada waktu itu, Universitas Muhammadiyah Malang mempunyai 3 (tiga) fakultas, yaitu (1) Fakultas Ekonomi, (2) Fakultas Hukum, dan (3) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Jurusan Pendidikan Agama. Ketiga fakultas ini mendapat status Terdaftar dari Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi pada tahun 1966 dengan Surat Keputusan Nomor 68/B-Swt/p/1966 tertanggal 30 Desember 1966.
 
Pada tanggal 1 Juli 1968 Universitas Muhammadiyah Malang resmi menjadi universitas yang berdiri sendiri (terpisah dari Universitas Muhammadiyah Jakarta), yang penyelenggaraannya berada di tangan Yayasan Perguruan Tinggi Muhammadiyah Malang, dengan Akte Notaris R. Sudiono, No. 2 tertanggal 1 Juli 1968. Pada perkembangan berikutnya akte ini kemudian diperbaharui dengan Akte Notaris G. Kamarudzaman No. 7 Tanggal 6 Juni 1975, dan diperbaharui lagi dengan Akte Notaris Kumalasari, S.H. No. 026 tanggal 24 November 1988 dan didaftar pada Pengadilan Malang Negeri No. 88/PP/YYS/ XI/ 1988 tanggal 28 November 1988.
 
Pada tahun 1968, Universitas Muhammadiyah Malang menambah fakultas baru, yaitu Fakultas Kesejahteraan Sosial yang merupakan fi‘lial dari Fakultas Kesejahteraan Sosial Universitas Muhammadiyah Jakarta. Dengan demikian, pada saat itu Universitas Muhammadiyah Malang telah memiliki empat fakultas. Selain itu, FKIP Jurusan Pendidikan Agama mendaftarkan diri sebagai Fakultas Agama yang berada dalam naungan Departemen Agama dengan nama Fakultas Tarbiyah.
 
Pada tahun 1970 Fakultas Tarbiyah ini mendapatkan status yang sama dengan Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri (IAIN), dengan Surat Keputusan Menteri Agama Nomor 50 Tahun 1970. Pada tahun ini pula Fakultas Kesejahteraan Sosial mengubah namanya menjadi Fakultas Ilmu Sosial dengan Jurusan Kesejahteraan Sosial. Kemudian pada tahun 1975 Fakultas ini resmi berdiri sendiri (terpisah dari Universitas Muhammadiyah Jakarta) dengan Surat Keputusan Terdaftar Nomor 022 A/1/1975 tanggal 16 April 1975.

Fakultas yang kemudian ditambahkan adalah Fakultas Teknik, yaitu pada tahun 1977. Pada tahun 1980 dibuka pula Fakultas Pertanian, kemudian menyusul Fakultas Peternakan. Antara tahun 1983 sampai dengan 1993, ditambahkan jurusan-jurusan baru dan ditingkatkan status jurusan-jurusan yang suudah ada. Yang terakhir, pada tahun 1993 Universitas Muhammadiyah Malang membuka Program Pascasarjana Program Studi Magister Manajemen dan Magister Sosiologi Pedesaan
. 
Sampai tahun akademik 1994/1995 ini, Universitas Muhammadiyah Malang telah memiliki 9 fakultas dan 25 jurusan/program studi tingkat strata Si, dua program studi strata-S2, dan satu akademi /strata-D3 Keperawatan.
Pada rentang tiga puluh tahun perjalanan UMM ini (1964- 1994), perkembangan yang paling berarti dimulai pada tahun 1983-an. Sejak saat itu dan seterusnya UMM mencatat perkembangan yang sangat mengesankan, balk dalam bidang peningkatan status Jurusan, dalam pembenahan administrasi, penambahan sarana dan fasilitas kampus, maupun penambahan dan peningkatan kualitas tenaga pengelolanya (administrasi dan akademik).  Tahun 2009, UMM menggabungkan Fakultas Pertanian dan Fakultas Peternakan-Perikanan menjadi Fakultas Pertanian dan Peternakan agar sesuai dengan konsorsium Ilmu-ilmu Pertanian.

Dalam bidang sarana fisik dan fasilitas akademik, kini telah tersedia tiga buah kampus: Kampus I di Jalan Bandung No. 1, Kampus II di Jalan Bendungan Sutami No. 188a, dan Kampus III (Kampus Terpadu) di Jalan Raya Tlogo Mas. Dalam bidang peningkatan kuantitas dan kualitas tenaga akademik, telah dilakukan (1) rekruitmen dosen-dosen muda yang berasal dari berbagai perguruan tinggi terkemuka di pulau Jawa, (2) Peningkatan kualitas para dosen dengan mengirim mereka untuk studi lanjut (S2 dan S3) di dalam maupun di luar negeri.
Berkat perjuangan yang tidak mengenal berhenti ini, maka kini Universitas Muhammadiyah Malang sudah menjelma ke arah perguruan tinggi alternatif. Hal ini sudah diakui pula oleh Koordinator Kopertis Wilayah VII  yang pada pidato resminya pada wisuda sarjana Universitas Muhammadiyah Malang tanggal 11 Juli 1992, mengemukakan bahwa UMM tergolong perguruan tinggi yang besar dan berprospek untuk menjadi perguruan tinggi masa depan.

Dengan kondisi yang terus ditingkatkan, kini Universitas Muhammadiyah Malang dengan bangga tetapi rendah hati siap menyongsong masa depan, untuk ikut serta dalam tugas bersama "mencerdaskan kehidupan bangsa" dan "membangun manusia Indonesia seutuhnya" dalam menuju menjadi bangsa Indonesia yang bermartabat dan sejajar dengan bangsa-bangsa lain di dunia.

Kabupaten Nunukan

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Kabupaten Nunukan
Lambang Kabupaten Nunukan
Lambang Kabupaten Nunukan
Moto: Penekindi Debaya
(Bahasa Tidung: Membangun Daerah)
Pemandangan kota Nunukan
Pemandangan kota Nunukan
Lokasi Kalimantan Timur Kabupaten Nunukan.svg
Peta lokasi Kabupaten Nunukan
Koordinat: 3°30'00" - 4°24'55" LU
115°22'30" - 118°44'54" BT.
Provinsi Kalimantan Utara
Dasar hukum UU No. 47 Tahun 1999
Tanggal 4 Oktober 1999
Ibu kota Nunukan
Pemerintahan
 - Bupati Drs. Basri
 - APBD 1,6 Triliun (2013)
 - DAU Rp. 307.765.777.000.-(2013)[1]
Luas 14.493 km²
Populasi
 - Total 146.286 jiwa [2]
 - Kepadatan 10,71 jiwa/km²
Demografi
 - Kode area telepon 0556
Pembagian administratif
 - Kecamatan 16
 - Kelurahan 218
 - Situs web http://www.nunukankab.go.id/
Kabupaten Nunukan adalah salah satu kabupaten di Kalimantan Utara, Indonesia. Ibu kota kabupaten ini terletak di kota Nunukan. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 14.493 km² dan berpenduduk sebanyak 140.842 jiwa (hasil Sensus Penduduk Indonesia 2010). Motto Kabupaten Nunukan adalah "Penekindidebaya" yang artinya "Membangun Daerah" yang berasal dari bahasa Tidung. Nunukan juga adalah nama sebuah kecamatan di kabupaten ini..
Pelabuhan Nunukan merupakan pelabuhan lintas dengan kota Tawau, Malaysia. Bagi penduduk kota Nunukan yang hendak pergi ke Tawau diperlukan dokumen PLB (Pas Lintas Batas). Setiap hari rata-rata sekitar 8 unit kapal cepat dengan kapasitas kurang lebih 100 orang mondar-mandir antar Nunukan dengan Tawau, Malaysia

Profil Daerah

Kabupaten Nunukan adalah salah satu kabupaten di Kalimantan Utara,Indonesia. Ibu kota kabupaten ini terletak di kota Nunukan. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 14.493 km² dan berpenduduk sebanyak 140.842 jiwa (hasil Sensus Penduduk Indonesia 2010). Motto Kabupaten Nunukan adalah "Penekindidebaya" yang artinya "Membangun Daerah" yang berasal dari bahasa Tidung. Nunukan juga adalah nama sebuah kecamatan di Kabupaten Nunukan, Provinsi Kalimantan Utara, Indonesia.
Pada tahun 2003 terjadi tragedi kemanusiaan besar-besaran di Nunukan ketika para pekerja gelap asal Indonesia yang bekerja di Malaysia dideportasi kembali ke Indonesia lewat Nunukan. Pelabuhan Nunukan merupakan pelabuhan lintas dengan kota Tawau, Malaysia. Bagi penduduk kota Nunukan yang hendak pergi ke Tawau diperlukan dokumen PLB (Pas Lintas Batas). Setiap hari rata-rata sekitar 8 unit kapal cepat dengan kapasitas kurang lebih 100 orang mondar-mandir antar Nunukan dengan Tawau, Malaysia.
Kabupaten Nunukan merupakan wilayah pemekaran dari Kabupaten Bulungan, yang terbentuk berdasarkan pertimbangan luas wilyah, peningkatan pembangunan, dan peningkatan pelayanan kepada masyarakat. Pemekaran Kabupaten bulungan ini di pelopori oleh R.A. Besing yang pada saat itu menjabat sebagai Bupati Bulungan.

Pada tahun 1999, pemerintah pusat memberlakukan otonomi daerah dengan didasari Undang-undang Nomor 22 tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah. Dengan dasar inilah dilakukan pemekaran pada Kabupaten Bulungan menjadi 2 kabupaten baru lainnya, yaitu Kabupaten Nunukan dan Kabupaten Malinau.
Pemekaran Kabupaten ini secara hukum diatur dalam UU Nomor 47 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Nunukan, Kabupaten Malinau, Kabupaten Kutai Timur, Kabupaten Kutai Barat dan Kota Bontang pada tanggal 4 Oktober 1999.

Sejarah terbentuknya kabupaten

Kabupaten Nunukan merupakan wilayah pemekaran dari Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara. Pembentukan kabupaten ini berdasarkan pertimbangan luas wilyah, peningkatan pembangunan, dan peningkatan pelayanan kepada masyarakat. Pemekaran Kabupaten Bulungan di pelopori oleh R.A. Besing yang pada saat itu menjabat sebagai bupati.
Pada tahun 1999, pemerintah pusat memberlakukan otonomi daerah dengan didasari Undang-undang Nomor 22 tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah. Dengan dasar inilah dilakukan pemekaran pada Kabupaten Bulungan menjadi 2 kabupaten baru lainnya, yaitu Kabupaten Nunukan dan Kabupaten Malinau.
Pemekaran Kabupaten ini secara hukum diatur dalam UU Nomor 47 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Nunukan, Kabupaten Malinau, Kabupaten Kutai Timur, Kabupaten Kutai Barat dan Kota Bontang pada tanggal 4 Oktober 1999. Dengan dasar UU Nomor 47 tahun 1999 tersebut Nunukan resmi menjadi kabupaten dengan 5 wilayah administratif, yakni:
Sejak tahun 2012, kabupaten ini merupakan bagian dari Provinsi Kalimantan Utara, seiring dengan pemekaran provinsi baru tersebut dari Provinsi Kalimantan Timur.

Kepala daerah

Seiring dengan pembentukan Kabupaten Nunukan, dilakukan pula pelantikan pejabat Bupati Nunukan, yaitu Drs. Bustaman Arham, tepatnya pada tanggal 12 Oktober 1999 di Jakarta. Setelah pelantikan Bupati Nunukan, dilakukan persiapan penataan perangkat daerah dan pembentukan Dewan perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) juga disiapkan.
Tanggal 25 Desember 1999, dilantik 14 orang pejabat pada eselon II, III, IV untuk mengisi jabatan struktural. Tiga hari setelah pelantikan jabatan struktural tepatnya tanggal 28 Desember 1999 dilanjutkan dengan pelantikan 20 orang anggota Legislatif Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Nunukan hasil Pemilihan Umum tahun 1999. Para Legislator tersebut berasal dari Partai Golkar, PDIP, PPP dan PAN.
Meskipun masih dihadapkan berbagai hambatan infrastruktur dan suprastruktur, pemerintahan di Kabupaten Nunukan sudah mulai berjalan secara normal. Kesempatan ini dipergunakan oleh pemerintah daerah untuk melakukan pemilihan bupati definitif melalui sidang paripurna DPRD, tepatnya pada tanggal 11 April 2001.
Pada kesempatan tersebut muncul 3 pasangan calon, antara lain:
  • Pasangan Drs. H. Bustaman Arham – H. Ali Karim
  • Drs. H. Aseng Gusti Nuch – H. Arsyad Talib, SE
  • H. Abdul Hafid Ahmad – Drs. Kasmir Foret, MM
  • Drs. basri – Hj asmah gani
Dari 3 pasangan yang maju tersebut yang terpilih adalah pasangan H. Abdul Hafid Ahmad – Drs. Kasmir Foret, MM sebagai bupati dan Wakil Bupati Nunukan Periode 2001–2006. Pasangan ini dilantik pada tanggal 30 Mei 2001. Pasangan ini pun juga kembali memimpin Kabupaten Nunukan setelah mengikuti Pilkada Nunukan yang pertama kalinya dilaksanakan pada tahun 2006 dan mereka memimpin Nunukan untuk masa jabatan 2006-2011.
Kemudian, pada tahun 2011, tepatnya pada tanggal 16 Februari diadakan kembali Pilkada Nunukan dan terpilih Drs. Basri sebagai bupati Nunukan terpilih, bersama dengan wakil bupati Hj. Asmah Gani. Mereka dilantik pada tanggal 31 Mei 2011 oleh Gubernur Kalimantan Timur Awang Faroek Ishak.[3]

Daftar Bupati Nunukan

Berikut ini adalah daftar nama-nama yang pernah memimpin Kabupaten Nunukan sejak tahun 1999:
No. Foto Nama Periode Keterangan
1.
Drs. Bustaman Arham 1999–2001 Penjabat bupati
2.
H. Abdul Hafid Ahmad 2001–2011 Bupati dua periode
3.
Drs. Basri 2011–sekarang

Pemekaran Daerah

Kabupaten Bumi Dayak Perbatasan

Kecamatan Yang Bergabung Ke Dalam kabupaten ini meliputi :
  1. Lumbis
  2. Lumbis Ogong
  3. Sebuku
  4. Sembakung
  5. Tulin Onsoi

Kota Sebatik

Kecamatan Yang Bergabung Ke Dalam kota ini meliputi:
  1. Sebatik
  2. Sebatik Barat
  3. Sebatik Tengah
  4. Sebatik Timur
  5. Sebatik Utara 

Kabid Sosial Budaya Bappeda Kab. Nunukan


Pirdaus, S.Hut
Tugas dan Fungsi: Mempelajari dan mengolah peraturan perundang-undangan, kebijakan, pedoman dan petunjuk teknis serta data dan informasi lainnya yang berhubungan dengan bidang tugasnya;
Menyusun rencana kerja dan kegiatan Bidang Sosial Budaya sebagai pedoman dan acuan kerja; Merumuskan bahan penetapan kebijakan dan perencanaan teknis di bidang social budaya; Melaksanakan pengawasan atas penerapan pedoman, manual dan norma perencanaan pembangunan di bidang social budaya; Menyiapkan bahan rancangan awal RPJP Daerah, RPJM Daerah dan RKPD bidang social budaya; Menyiapkan bahan musyawarah perencanaan pembangunan daerah (Musrenbangda) dalam rangka penyusunan RPJP Daerah, RPJM Daerah bidang social budaya; Menyiapkan bahan penyusunan rancangan akhir RPJP Daerah, RPJM Daerah dan RKPD bidang social budaya; Menyiapkan Raperda RPJP Daerah, RPJM Daerah dan Peraturan Bupati tentang RKPD bidang social budaya; Menyiapkan bahan rancangan rencana kerja RPJM daerah biang social budaya; Mengkoordinasikan penyusunan rancangan RKPD dengan menggunakan Renja SKPD bidang social budaya; Menyiapkan bahan monitoring penyusunan SKPD bidang social budaya; Melakukan koordinasi dan sinkronisasi dengan satuan/unit kerja terkait dalam rangka mendukung kelancaran pelaksanaan tugas; Melakukan inventarisasi permasalahan-permasalahan yang berhubungan deng bidang tugasnya dan menyusun petunjuk pemecahannya; Memberikan saran dan pertimbangan kepada atasan berkaitan dengan bidang tugasnya; Membagi dan mendistribusikan tugas kepada bawahan sesuai bidang tugas masing-masing; Memberikan petunjuk, bimbingan dan arahan serta penilaian kinerja kepada bawahan; Menyelenggarakan evaluasi dan pelaporan sesuai bidang tugasnya; dan Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan sesuai lingkup tugasnya.
 


Lukas Iskandar
Tugas dan Fungsi: Menghimpun, mempelajari dan menelaah serta mengolah peraturan perundang-undangan, kebijakan, pedoman dan petunjuk teknis serta data dan informasi lainnya yang berhubungan dengan bidang tugasnya;
Menyusun rencana kerja dan kegiatan Sub Bagian Umum sebagai pedoman dan acuan kerja; Menyusun dan mengelola administrasi surat menyurat, penggandaan dan pengarsipan tatalaksana rumah tangga badan; Mengelola administrasi perlengkapan yang meliputi perencanaan kebutuhan, pengadaan, pendistribusian/pemanfaatan, pemeliharaan dan inventarisasi barang perlengkapan/perbekalan rumah tangga badan; Menyelenggarakan pendokumentasian serta kepustakaan di lingkungan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah; Menyiapkan bahan pembinaan hubungan kemasyarakatan dan mengelola urusan keprotokolan di lingkungan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah; Mengelola administrasi dan menyiapkan bahan pembinaan kepegawaian di lingkungan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah; Menyusun perencanaan kebutuhan dan pengembangan kepegawaian di lingkungan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah; Menyusun perencanaan kebutuhan dan pengembangan pendidikan dan pelatihan pegawai di lingkungan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah; Melakukan koordinasi dan sinkronisasi dengan bidang/unit kerja terkait dalam rangka mendukung kelancaran pelaksanaan tugas; Melakukan inventarisasi permasalahan-permasalahan yang berhubungan dengan bidang tugasnya dan menyusun petunjuk pemecahannya; Memberikan saran dan pertimbangan kepada atasan berkaitan dengan bidang tugasnya; Membagi dan mendistribusikan tugas kepada bawahan sesuai bidang tugas masing-masing; Memberikan petunjuk, bimbingan dan arahan serta penilaian kinerja kepada bawahan; Menyelenggarakan evaluasi dan pelaporan sesuai bidang tugasnya; dan Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan sesuai lingkup tugasnya.


Ummi Umamah, S.AB
Tugas dan Fungsi: Menghimpun dan mengolah peraturan perundang-undangan, kebijakan, pedoman dan petunjuk teknis serta data dan informasi lainnya yang berhubungan dengan bidang tugasnya; Menyiapkan bahan dan menyusun rencana anggaran pendapatan dan belanja badan;
Mengelola administrasi dan penatausahaan keuangan dinas yang meliputi penyiapan bahan penyusunan rencana anggaran, pembukuan, verifikasi anggaran serta perbendaharaan termasuk pengendalian pengelolaan Dokumen Pelaksanaan Anggaran di lingkungan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah; Melaksanakan pembinaan, bimbingan dan arahan bafi bendaharawan dinas; Melaksanakan pengelolaan gaji pegawai di lingkungan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah; Menyusun laporan pertanggungjawaban pengelolaan anggaran dan penatausahaan keuangan di lingkungan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah sesuai dengan standar/pedoman yang telah ditetapkan; Melakukan koordinasi dan sinkronisasi dengan bidang/unit terkait dalam rangka mendukung kelancaran pelaksanaan tugas; Melakukan inventarisasi permasalahan-permasalahan yang berhubungan dengan bidang tugasnya dan menyusun petunjuk pemecahannya; Memberikan saran dan pertimbangan kepada atasan berkaitan dengan bidang tugasnya; Membagi dan mendistribusikan tugas kepada bawahan sesuai bidang tugas masing-masing; Memberikan petunjuk, bimbingan dan arahan serta penilaian kinerja kepada bawahan; Menyelenggarakan evaluasi dan pelaporan sesuai bidang tugasnya; dan Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan sesuai lingkup tugasnya.

 Kornelis Kia Tela, S.Hut
Tugas dan Fungsi: Menghimpun, mempelajari dan menelaah serta mengolah peraturan perundang-undangan, kebijakan, pedoman dan petunjuk teknis serta data dan informasi lainnya yang berhubungan deng bidang tugasnya;
Menyiapkan bahan yang dihimpun dari seluruh bidang/unit kerja dan melaksanakan penyusunan rencana kerja dan kegiatan di lingkungan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah; Menghimpun, mengolah dan menyajikan data serta informasi yang berhubungan dengan pelaksanaan program dan kegiatan di lingkungan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah; Menyiapkan bahan dan melaksanakan penyusunan laporan dalam rangka Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) di lingkungan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah; Melakukan identifikasi dan inventarisasi serta menyusun standar pelayanan minimal wajib dilaksanakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah; Menyiapkan bahan dalam rangka monitoring dan evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan di lingkungan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah; Menyiapkan bahan dan melaksanakan penyusunan bahan pembinaan organisasi dan tata laksana Badan Perencanaan Pembangunan Daerah; Melakukan koordinasi dan sinkronisasi dengan bidang/unit kerja terkait dalam rangka mendukung kelancaran pelaksanaan tugas; Melakukan inventarisasi permasalahan-permasalahan yang berhubungan dengan bidang tugasnya dan menyusun petunjuk pemecahannya; Memberikan saran dan pertimbangan kepada atasan berkaitan dengan bidang tugasnya; Membagi dan mendistribusikan tugas kepada bawahan sesuai bidang tugas masing-masing; Memberikan petunjuk, bimbingan dan arahan serta penilaian kinerja kepada bawahannya; Menyelenggarakan evaluasi dan pelaporan sesuai bidang tugasnya; dan Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan sesuai lingkup tugasnya

Drs. Rachmaji Sukirno, M.Msi
Tugas dan Fungsi: Mempelajari dan mengolah peraturan perundang-undangan, kebijakan, pedoman dan petunjuk tekni serta data dan informasi lainnya yang berhubungan dengan bidang tugasnya;
Menyusun rencana kerja dan kegiatan Sekretariat sebagai pedoman dan acuan kerja; Mengkoordinasikan penyusunan rencana kerja dan anggaran di lingkungan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah; Merumuskan bahan penyelenggaraan Sistem Akuntabilitas kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) di lingkungan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah; Merumuskan bahan pengendalian pengelolaan administrasi umum dan perlengkapan/perbekalan rumah tangga badan; Merumuskan bahan pengelolaan administrasi dan pembinaan kepegawaian di lingkungan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah; Merumuskan bahan penyajian data dan informasi yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas badan; Merumuskan bahan pembinaan hubungan masyarakat dan keprotokolan di lingkungan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah; Merumuskan bahan dan mengendalikan pengelolaan administrasi keuangan yang meliputi penyusunan rencana anggaran pendapatan dan belanja dinas, pembukuan, verifikasi dan perbendaharaan di lingkungan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah; Memberikan dukungan dan pelayanan teknis dan administrative bagi pelaksanaan tugas bidang/unit kerja di lingkungan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah; Melaksanakan koordinasi dan sinkronisasi dengan satuan/unit kerja terkait yang dalam rangka mendukung kelancaran pelaksanaan tugas; Melaksanakan monitoring dan evaluasi kinerja di lingkungan Badan perencanaan Pembangunan Daerah; Melakukan inventarisasi permasalahan-permasalahan yang berhubungan dengan bidang tugasnya dan menyusun petunjuk pemecahannya; Memberikan saran dan pertimbangan kepada atasan berkaitan dengan bidang tugasnya; Membagi dan mendistribusikan tugas kepada bawahan sesuai bidang tugas masing-masing; Memberikan petunjuk, bimbingan dan arahan serta penilaian kinerja kepada bawahan; Menyelenggarakan pelaporan sesuai bidang tugasnya; dan Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai lingkup tugas dan fungsinya


Serfianus, S.IP
Tugas dan Fungsi: Perumusan kebijakan teknis di bidang perencanaan pembangunan daerah sesuai dengan rencana strategis yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Daerah; Pemberian dukungan atas perencanaan, pembinaan dan pengendalian kebijakan teknis di bidang perencanaan pembangunan daerah;
Perumusan,  perencanaan,  pembinaan,  koordinasi dan pengendalian teknis Bidang Ekonomi; Perumusan,  perencanaan,  pembinaan, koordinasi dan pengendalian teknis bidang Sosial Budaya; Perumusan,  perencanaan,  pembinaan,  koordinasi dan pengendalian teknis Bidang Prasarana dan Pengembangan Wilayah; Perumusan, perencanaan, pembinaan, koordinasi dan pengendalian teknis Bidang Pendataan, Kerjasama Pembangunan dan Litbang; Penyelenggaraan urusan kesekretariatan; Pembinaan Kelompok Jabatan Fungsional; Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya


Dodol dan Kerupuk Rumput Laut Digemari Pelancong

Samarinda (ANTARA News Kaltim) - Darmiah tidak pernah menyangka, dodol dan kerupuk berbahan dasar rumput  laut yang dibuatnya akan menjadi makanan khas Kabupaten Nunukan Kalimantan Timur dan incaran pelancong yang berkunjung ke daerah itu.

Awalnya, wanita berstatus pegawai negeri sipil (PNS) itu sekadar buka-buka internet, akhirnya memutuskan mencoba melakukan apa yang dibaca dan dipelajarinya di dalam internet tersebut.

"Pertama kali saya buka-buka internet dan iseng mencoba membuat dodol dan kerupuk dari rumput laut," kata produsen dodol dan kerupuk yang terbuat dari rumput laut di Kabupaten Nunukan itu.

Ditemui di kantornya di Unit Pelaksana Teknis Sanggar Kegiatan Belajar Dinas Pendidikan Kabupaten Nunukan di Jalan Pongtiku, Darmiah menceritakan perihal kiat suksesnya membuat dodol dan kerupuk yang berbahan baku rumput laut yang kini menjadi makanan khas daerahnya.

Menurut PNS di UPT SKB Kabupaten Nunukan ini, sebelumnya pernah mengikuti pembuatan makanan dari rumput laut yang dibuat oleh Tim Penggerak PKK kecamatan Nunuksan Selatan Kabupaten Nunukan pada tahun 2010 lalu.

Dari situlah, ia rajin membuka-buka internet dan apa yang diketahui melalui internet tersebut langsung dilakukannya sendiri.

Dengan keberaniannya mencoba sesuatu yang belum pernah dilakukannya, Darmiah memutuskan membeli mesin pengolah dengan menggunakan uang pribadinya pada tahun 2011, kemudian memanfaatkan potensi rumput laut yang banyak dibudidaya masyarakat Kabupaten Nunukan hingga sekarang.

Berkat ketekunannya, Darmiah kini memiliki tempat produksi di pinggir laut Sedadap dengan mempekerjakan 10 karyawan yang direkrut dari ibu-ibu sekitar tempat tinggalnya sekaligus menjadi warga binaannya.

Darmiah menjelaskan tata cara pembuatan dodol dari rumput laut. Pertama kali, rumput laut dijemur hingga kering lalu direndam berulang kali dengan air tawar untuk menghilang rasa amis (air laut) hingga berwarna putih.

Setelah itu digiling menggunakan mesin miliknya hingga menjadi tepung. Selanjutnya dicampur dengan tepung beras ketan dan cita rasa seperti durian dan coklat sebagai rasa yang membedakan setiap produknya.

Penambah cita rasa ini juga berfungsi menghilangkan rasa amis yang masih melekat pada rumput laut, jelas ibu paruh baya asal Kabupaten Enrekang Provinsi Sulawesi Selatan ini.

Selama menekuni pembuatan makanan dari rumput laut ini, ia juga memproduksi kerupuk dengan berbagai rasa yaitu rasa wortel, bayam, bawang putih, keju, dan udang.

Metode pembuatan kerupuk katanya, tidak serumit membuat dodol. Karena rumput laut yang menjadi bahan bakunya tidak terlalu dicuci untuk menghilangkan rasa amisnya.

"Kalau kerupuk tidak ada masalah jika masih ada rasa amisnya, karena masih ditambah dengan bumbu yang rasa khasnya," urainya.

Sejak tahun 2011, memproduksi dodol dan kerupuk sekali dalam seminggu. Sekali produksi mencapai 80 kotak/bungkus yang diperkirakan hasilnya sekitar Rp 800 ribu. Modal produksi diperkirakan sekitar Rp 300 ribu.

Dari hasil inilah, yang digunakan mengupah pekerjanya sesuai jumlah bungkus yang dikerjakannya. Menurutnya, keuntungan bersih yang diperolehnya dari sekali produksi sekitar Rp 300 ribu sudah terhitung biaya yang digunakan dan upah pekerja.

Kemudian sistem pemasarannya, baru dodol yang bisa diandalkan. Karena kerupuk belum mampu bersaing dengan kerupuk lainnya produksi pabrikan yang kemungkinan nilai rasanya lebih standar di kalangan masyarakat daerah itu.

Bentuk promosi dan pemasaran lainnya adalah seringkali dibawa oleh pemerintah Kabupaten Nunukan diikutkan pada pameran-pameran baik lokal maupun nasional, sehingga dodol dan kerupuk buatannya sudah banyak dikenal masyarakat dan sudah menjadi oleh-oleh bagi tamu atau pengunjung setiap akan pulang ke daerahnya.

Selama ini, dodol dititipkan di sejumlah pertokoan dan minimarket seperti minimarket Marami, minimarket Alaska, toko roti Nurlaela, dan UKM Center binaan Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi (Disperindagkop) dan UMKM Kabupaten Nunukan di Jalan TVRI serta kios miliknya sendiri di Jalan Ujang Dewa Sedadap Kecamatan Nunukan Selatan Kabupaten Nunukan.

Untuk kerupuk, Darmiah lebih banyak dipasarkan di luar Pulau Nunukan, akibat ketidakmampuannya bersaing dengan jenis kerupuk yang memiliki kemasan dan cita rasa yang lebih baik.

Sebenarnya, kerupuk buatannya mampu bersaing apabila bentuk dan kemasannya lebih ditingkatkan lagi. Setidak-tidaknya mirip dengan kerupuk lainnya dimana kerupuk buatannya hanya berbentuk bulat atau tidak variatif. Sehingga modelnya tidak menarik minat pembeli.

Tetapi yang berusaha lebih inovatif dengan membuat kerupuk yang mampu bersaing dengan jenis kerupuk lainnya. Dalam waktu dekat atau setelah hari raya Idul Fitri 1433 Hijriyah nanti, Darmiah akan mencoba lagi membuat dodol dan kerupuk yang bahan bakunya hanya rumput laut semata.

Agar usahanya lebih berkembang dan mampu bersaing dengan produk lainnya, ia mengharapkan adanya campurtangan pemkab Nunukan untuk mengikutkan pelatihan atau studi banding ke daerah lain.

Soal bantuan dana, ia mengaku hanya mendapatkan bantuan dari Dinas Pendidikan Kabupaten Nunukan melalui Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) yang dibentuknya sejak beberapa tahun lalu. Dana yang diperoleh setiap tahun inilah yang digunakan mengembangkan usahanya sehingga bisa lebih pruduktif seperti sekarang.

"PKBM itu kan melayani pendidikan non formal. Dan usaha pembuatan dodol dan kerupuk ini termasuk di dalamnya, makanya yang saya libatkan adalah warga binaan dari PKBM ini," jelasnya.

Kesempatan mendatang, Darmiah berupaya menjalin kerjasama dengan Disperindagkop dan Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Daerah bidang pemberdayaan perempuan yang berkaitan dengan kecakapan khusus terhadap ibu-ibu rumah tangga yang selama ini diberdayakan membuat dodol dan kerupuk rumput laut ini.

Usaha yang dikelolanya, ia mengakui belum pernah mendapatkan bantuan pengembangan dari pemkab Nunukan kecuali hanya pelatihan kewirausahaan semata. Jadi dana yang digunakan adalah bantuan untuk pengembangan PKBM miliknya.

"saya belum pernah mendapatkan bantuan dana dari pemkab Nunukan secara khusus untuk pengembangan usaha dodol dan kerupuk rumput laut ini," ujarnya seraya mengatakan kemasan atau pembungkus plastik yang digunakan dicetak di Yogyakarta dan Jakarta.


Unit Pengembangan dan Pelestarian Ayam Nunukan



Ayam NuNukaN
adalah Ras ayam lokal yang dikenal di daerah Nunukan, Tarakan, dan Tawau. Ciri khas ayam ini adalah bulu utama (pluma) sayap dan ekor tidak berkembang atau lambat berkembang, sehingga tampak tidak berekor. Ciri lainnya yang dominan adalah warna bulu yang coklat kemerahan dengan bagian ujung hitam (tipe Columbian). Warna sisik ceker (kaki) kuning atau putih.

Ayam Nunukan baik untuk pedaging dan petelur dengan pertumbuhan 20-30 % lebih cepat dibanding ayam lokal lain. Produksi telur rata-rata lebih tinggi dari pada ayam kampung. Walaupun berdasarkan cerita ayam ini didatangkan oleh imigran dari Tiongkok selatan, ayam Nunukan secara genetik memiliki kemiripan dengan Ras Rhode Island Red, ayam ras yang dikembangkan di Amerika Serikat.


Ciri -cirinya Ayam Nunukan adalah

- Warna bulu merah cerah atau merah kekuningan
- Bulu sayap dan ekor tidak berkembang sempurna
- Paruh dan kaki berwarna kuning atau putih kekuningan
- Jengger dan pial merah cerah

- Umur awal bertelur 5,5 - 6 bulan
- Anak berumur 45 hari cenderung berbulu kapas
- Berat badan ayam jantan dewasa 2,6 - 3,8 kg dan betina 2,4 - 2,7 kg
- Produksi telur 120 - 140 butir per tahun dengan bobot 40 - 60 gr/butir


Budidaya
Pemeliharaan ayam Nunukan sebaiknya setiap perbedaan umur dibuat kandang tersendiri, sirkulasi udara lancar (agak terbuka), Cukup sinar mata hari, bersih dan kering. Untuk umur 2 bulan memerlukan kandang Boks penerangan cukup dan suhu 38-40 oC ukuran 25 ekor/m2. Untuk Grower (masa pertumbuhan) kandang berbentuk Lantai dari pasir halus dan kerikil ukuran 10 ekor/m2 dan Dewasa ukuran kandang 5-6 ekor/m2.
Pakannya pada umur 2 bulan membutuhkan 40-50 g/ekor/hari, umur 3-6 bulan 60-70 g/ekor/hari dan dewasa 80-90 g/ekor/hari.


Aneka Formula Pakan Alternatif untuk Ayam Nunukan



Sumber : Moh. Sidik Setiyono (Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Peternakan Kabupaten Nunukan)

PENINGKATAN PRODUKSI TELUR AYAM NUNUKAN

Peningkatan Produksi Telur
Ayam Nunukan




A. Kesesuaian inovasi/Karakteristik lokasi
Ayam Nunukan adalah sumber plasma nutfah lokal Propinsi Kalimantan Timur yang keberadaannya sudah sangat langka dan terancam punah. Pola pemeliharaan yang kebanyakan masih bersifat tradisional menyebabkan ayam ini mengalami penurunan produktivitas dan mutu genetik karena bercampur dengan ayam buras lainnya. Pada saat ini pemanfaatan sumber daya genetik ayam nunukan sangat penting untuk dilakukan karena bertujuan untuk memperoleh ayam buras unggul yang adaptif, produktif dan sifat-sifat unggul lain.
Produktivitas ayam banyak ditentukan kualitas genetik, pakan dan lingkungan. Salah satu cara awal untuk meningkatan mutu genetik ayam nunukan saat ini adalah dengan cara penerapan program seleksi dan hibridisasi Seleksi akan meningkatkan frekuensi gen-gen yang diinginkan dan menurunkan frekuensi gen-gen yang tidak diinginkan. Kedepan hasil seleksi ini diharapkan dapat dipergunakan untuk mendapatkan ayam buras jenis baru yang mempunyai sifat-sifat unggul yang disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat, baik sebagai ayam buras penghasil telur maupun penghasil daging.
Selain masalah mutu genetik, masalah pakan memegang peranan dalam peningkatan produktivitas ternak. Biaya terbesar terletak pada pakan yang mencapai 80 % dari semua input produksi. Oleh karena hal tersebut maka perlu adanya usaha-usaha untuk memanfaatkan bahan baku pakan lokal sebagai pakan alternatif. Usaha-usaha peningkatan produktivitas tersebut akan memberikan hasil yang nyata jika didukung oleh manajemen pemeliharaan yang baik.
B. Keunggulan /Nilai Tambah Inovasi
- Meningkatkan produktivitas ayam seperti produksi telur, berat telur, efisiensi penggunaan pakan.
- Tingkat keseragaman ayam meningkat baik dari sisi produksi maupun performan
- Secara ekonomis lebih menguntungkan dibandingkan sebelum dilakukan seleksi.
- Menekan biaya produksi dengan penggunaan pakan alternatif dengan bahan baku pakan lokal
C. Uraian Inovasi
1




Ayam nunukan yang menjelang bertelur diseleksi dengan pengetahuan lokal yang telah berkembang dikalangan masyarakat, seperti jarak antara dua tulang tulang pubis dan jarak dari ujung tulang dada dengan tulang pubis ternyata secara ilmiah dapat dibuktikan dengan adanya nilai korelasi yang tinggi dengan produktivitas ternak ayam buras. Ternak ayam nunukan yang telah memasuki periode bertelur diseleksi dengan berpedoman pada 10 parameter bagian tubuh ayam yaitu : 1) kaki kecil dan pendek, 2) tulang pubis lebih dari dua jari, 3) tubuh elastis, 4) ekor mengipas, dibagian tunggir tumbuh bulu yang merata, 5) punggung rata dari mulai ujung leher sampai kloaka, 6) Paruh pendek dan kecil, 7) mata cerah, 8) pial merah, 9) jarak capit udang berkisar 4 jari, 10) bulu mengkilat.
2

Ayam betina ditempatkan dalam kandang bateray secara individual untuk mempermudah pengamatan produksi telurnya selama 3 bulan. Pengamatan meliputi konsumsi pakan, produksi telur, berat telur, konversi pakan.
3

Selanjutnya diambil 25 % dari jumlah induk yang dipelihara yang mempunyai produksi telur tinggi. Induk yang dipilih dikawinkan dengan pejantan yang tersedia di kandang litter.
4 Telur yang dihasilkan ditetaskan dengan mengambil 10% telur dari induk yang terseleksi.
5

Hasil tetasnya dipelihara dan diamati pertumbuhannya, konsumsi pakan, konversi pakan, pertumbuhan dan warna bulu sampai produksinya diamati untuk mendapatkan generasi kedua ayam yang terseleksi.
6

Untuk menekan biaya produksi pakan maka diberikan pakan alternatif dengan komponen bahan baku lokal, yang murah, mudah didapat dengan ketersediaannya yang kontinyu dan mengandung semua unsur nutrisi yang diperlukan ternak (Tabel 1 dan 2).
Tabel 1. Formulasi Pakan Alternatif Dengan Penggunaan Bahan Baku Lokal
No.
Komponen ransum
Prosentase (%)
1. Jagung giling 54
2. Bekatul 16
3. Konsentrat 8
4. Cangkang udang 16
5. Kulit kakao 5
6. Premix 1

Tabel 2. Kandungan Nutrisi Formulasi Pakan Alternatif
No. Uraian Kandungan nutrisi (%)
1. Protein kasar 17,64
2. Lemak kasar 3,88
3. Serat kasar 6,49
4. Ca 1,59
5. P 0,47

D. Cara penggunaan inovasi
Ayam hasil seleksi ini akan dilepas ke masyarakat jika telah memenuhi standar mutu genetik yang telah ditetapkan dengan jumlah populasi yang memadai. Pemeliharaan ayam seleksi ini harus diikuti dengan penerapan manajemen pemeliharaan dan pakan yang tepat dengan memanfaatkan sumber bahan baku lokal. Dengan menggunakan pakan alternatif (Tabel 5.) petani peternak dapat menekan biaya produksi dan tidak tergantung pada pakan komersial yang saat ini harganya sangat fluktuatif (cenderung selalu meningkat). Kedepannya pemeliharan ayam Nunukan hasil seleksi ini harus lebih banyak melibatkan masyarakat pedesaan karena mereka yang terbiasa memelihara ayam buras. Untuk menjaga agar usaha pengembangan ayam Nunukan ini terus berlanjut maka perlu adanya pembentukan kelompok-kelompok usaha ayam Nunukan di suatu kawasan. Kelompok-kelompok tersebut merupakan suatu rantai usaha budidaya. Usaha-usaha tersebut diantaranya adalah: usaha memproduksi telur tetas, telur komersial usaha penetasan, usaha pembesaran.


E. Informasi Lain yang Perlu Ditonjolkan
Tabel 3. Perbandingan Ayam Merawang dan Ayam Nunukan
Uraian Ayam Merawang Ayam Nunukan
Berat telur (gr) 38 – 45 44 – 47
Produksi telur (%) 35 36 40 – 60
Warna telur Putih/Coklat Muda Putih/putih kecoklatan
Umur bertelur pertama (hari) 160 - 175 150 -160
Berat badan bertelur pertama (kg) 1,25 – 1,7 1 – 1,5 kg
Konsumsi pakan layer (gr/hari) 90 91.9
Konversi pakan 4,11 3.01 – 3.5
Catatan : * Sumber : Data primer

Tabel 4. Perhitungan analisis ekonomi sebelum dan setelah dilakukan seleksi

Parameter
Volume
Harga

Jumlah
Sebelum seleksi
  • Pengeluaran
- Pakan
- Penyusutan kandang
- Tenaga kerja
- Obat-obatan
Jumlah
  • Penerimaan (Penjualan telur)
  • Pendapatan (Penerimaan – pengeluaran)
  • R/C


8.063,21

1 orang
1 ekor

38,11 butir


3.500
2.000
600
500

1.000


28.221
2.000
600
500
31.321
38.110
6.789
1,45
Setelah seleksi
  • Pengeluaran
- Pakan
- Penyusutan kandang
- Tenaga kerja
- Obat-obatan
Jumlah
  • Penerimaan (Penjualan telur)
  • Pendapatan (Penerimaan – pengeluaran)
  • R/C

8.046,05

1 orang
1 ekor

58,22 butir


3.500
2.000
600
500

1.000

28.161
2.000
600
500
31.261
58.220
26.959
1,86

Dari hasil pengkajian dapat disimpulkan bahwa pemeliharaan ayam Nunukan dengan penggunaan pakan alternatif lebih menguntungkan dibandingkan dengan pemeliharaan ayam buras.

Tabel 5. perhitunan Analiss Ekonomi Ayam Nunukan dan Buras.
Parameter Volume Harga Jumlah
Ayam nunukan


  • Pengeluaran



- DOC 1 ekor 3.500 35.000
- Pakan 3,86532 3.355 12.968,16
- Penyusutan kandang
500 500
- Tenaga kerja 1 orang 300 300
- Obat-obatan 1 ekor 250 250
Jumlah


17.518,16
  • Penerimaan (Penjualan telur)
0,801 kg 35.000 28.035,7
  • Pendapatan (Penerimaan – pengeluaran)


10.157,54
  • R/C


1,67
Ayam Buras


  • Pengeluaran



- DOC 1 ekor 3.500 3.500
- Pakan 4,08247 3.355 13.696,67
- Penyusutan kandang
500 500
- Tenaga kerja 1 orang 300 300
- Obat-obatan 1 ekor 250 250
Jumlah

18.246,67
  • Penerimaan (Penjualan telur)
0,6093 kg 35.000 21.325,5
  • Pendapatan (Penerimaan – pengeluaran)


3.078,83
  • R/C


1,17

AYAM NUNUKAN yang dwiguna

Oleh : Asbudi Salam

Diantara sekian banyak sumberdaya alam di Nunukan maka Ayam Nunukan dapat dikatakan salah satu diantaranya. Jenis ayam buras yang di kembangkan di Nunukan ini merupakan jenis ayam yang berasal dari Tawau, Malaysia. Ayam Nunukan adalah ras ayam lokal, yang dikenal di Nunukan, Tarakan, dan Tawau. Ciri khas ayam ini adalah bulu utama (pluma) sayap dan ekor tidak/lambat berkembang, sehingga tampak tidak berekor. Ciri lainnya yang dominan warna bulu coklat kemerahan dengan bagian ujung hitam (tipe Columbian). Warna sisik ceker (kaki) kuning atau putih. Ayam Nunukan baik untuk pedaging dan petelur, produksi telur rata – rata lebih tinggi dari pada ayam buras biasa. Meskipun berdasarkan cerita ayam ini didatangkan oleh imigran dari Tiongkok Selatan, ayam Nunukan secara genetik memiliki kemiripan dengan ras Rhode Island Red, ayam ras yang dikembangkan di Amerika Serikat.

Kekhasan ayam Nunukan terutama nampak pada ayam jantannya. Ayam Nunukan jantan mempunyai sosok yang besar, tegap, tetapi terlihat kurang gagah karena bulu sayapnya dan ekornya tidak tumbuh sempurna. Bulu ekornya kelihatan pendek sehingga tampak seperti terpotong. Berbeda dengan yang jantan, bulu sayap dan ekor ayam Nunukan betina tumbuh sempurna. Warna bulunya kuning agak kecoklatan atau kombinasi dari warna – warna tersebut. Berat badan ayam jantan dewasa bisa mencapai 4 kg, dan betina dewasanya 1,9 kg. Untuk petelur biasanya dipilih ayam betina yang berbulu ekor panjang karena daya bertelurnya lebih tinggi. Umur pertama bertelur kurang dari 5 bulan. Produksi telur rata - rata per tahun sekitar 130 – 150 butir dengan berat 47,5 gram per butir.

Ayam Nunukan merupakan salah satu sumber plasma nutfah lokal Propinsi Kalimantan Timur yang keberadaannya sudah sangat langka dan terancam punah. Pola pemeliharaan yang umumnya masih bersifat tradisional, menyebabkan ayam ini mengalami penurunan produktivitas dan mutu genetik karena bercampur dengan ayam buras lainnya. Pada saat ini pemanfaatan sumberdaya genetik ayam Nunukan sangat penting dilakukan karena bertujuan untuk memperoleh ayam buras unggul yang adaptif, produktif dan sifat unggul lain. Sebagaimana diketahui bahwa produktivitas ayam sangat ditentukan oleh kualitas genetik, pakan dan lingkungan.

Oleh sebab itu, salah satu cara awal untuk meningkatan mutu genetik ayam Nunukan saat ini yang dilakukan oleh Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Peternakan Kabupaten Nunukan yang bekerjasama dengan BPTP Sempaja adalah dengan cara penerapan program seleksi dan hibridisasi. Seleksi akan meningkatkan frekuensi gen – gen yang diinginkan dan menurunkan frekuensi gen – gen yang tidak diinginkan. Tujuannya agar kedepan hasil seleksi ini diharapkan dapat dipergunakan untuk mendapatkan ayam buras strain baru, mempunyai sifat – sifat unggul yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat, baik untuk ayam buras penghasil telur maupun penghasil daging. Selain masalah mutu genetik, masalah pakan juga memegang peranan dalam peningkatan produktivitas ternak. Biaya terbesar terletak pada pakan yang mencapai 80 persen dari semua input produksi. Oleh karena itu maka perlu dilakukan usaha - usaha memanfaatkan pakan lokal sebagai pakan alternatif.

Hingga saat ini berbagai upaya dilakukan oleh Dispertanak Nunukan untuk mempertahankan eksistensi ayam Nunukan telah dilaksanakan, diantaranya adalah meningkatkan produktivitas sebagaimana tersebut diatas. Usaha – usaha peningkatan tersebut diharapkan akan memberikan hasil yang signifikan jika didukung oleh manajemen pemeliharaan yang baik.

Drh. Rais Kahar, Kasi Kesehatan Ternak pada Dispertanak Nunukan, menyatakan bahwa Pemerintah Daerah telah menganggarkan penjagaan plasma nutfah ayam Nunukan agar tidak punah, diantaranya menjaga kesehatan ayam Nunukan dengan kontrol secara berkala. Sebagaimana penyakit ayam pada umumnya, ayam Nunukan juga mudah terserang snot, ND, pullorum dan cholera. Tingkat penjagaan terhadap plasma nutfah ini semakin diperketat seiring dengan merebaknya wabah flu burung, yang dikhawatirkan akan memusnahkan populasi ternak ini.

Pembudidayaan/pengembangan ayam Nunukan yang dilaksanakan oleh Dispertanak Nunukan dimulai sejak tahun 2004, dimana sumber plasma nutfahnya diperoleh dari galur murni di Tarakan dan masyarakat Nunukan sendiri. Dari hasil pembudidayaan ini, berhasil dikembangkan menjadi 500 ekor pada tahun 2008 dan telah didistribusi ke masyarakat. Di tahun 2011 ayam Nunukan kembali di kembangbiakkan dan telah diperoleh indukan 120 ekor.

Seperti ayam buras pada umumnya, ayam Nunukan mengerami telurnya selama 21 hari, namun karena sifat mengeramnya yang kurang maka tingkat keberhasilan penetasan melalui indukannya seringkali kurang berhasil. Untuk mengantisipasi hal ini maka penetasan dilakukan melalui mesin penetas atau induk ayam buras biasa. Dari penetasan dengan mesin maka diperoleh hasil 80 – 100 persen, sedangkan dengan cara penitipan kepada induk ayam buras biasa maka diperoleh hasil tetasan sekitar 100 persen. Hingga saat ini Dispertanak masih melakukan kajian/penelitian mengenai ayam Nunukan ini. Diantaranya adalah guna mengoptimalkan pembudidayaan ayam Nunukan, maka dilakukan relokasi dan sterilisasi ayam Nunukan. Tujuannya agar plasma nutfah genetik ayam ini tetap terjaga dan tidak terjadi perkawinan silang dengan ayam buras lainnya.

Menilik karakter fisik dan fisiologi ayam Nunukan yang berpeluang menjadi plasma nutfah unggulan Kalimantan Timur, maka beberapa langkah telah dilakukan Dispertanak Nunukan untuk menyelamatkan spesies ini, diantaranya : upaya pemurnian galur agar strain ayam Nunukan tetap bisa dipertahankan dan pengurusan sertifikasi atas pengakuan plasma nutfah ayam Nunukan yang berbasis kepada sumberdaya lokal.

Ayam nunukan dari Wikipedia Bahasa Indonesia

Ayam nunukan

Ayam nunukan adalah ras ayam lokal yang dikenal di daerah Nunukan, Tarakan, dan Tawau. Ciri khas ayam ini adalah bulu utama (pluma) sayap dan ekor tidak berkembang atau lambat berkembang, sehingga tampak tidak berekor. Ciri lainnya yang dominan adalah warna bulu yang coklat kemerahan dengan bagian ujung hitam (tipe Columbian). Warna sisik ceker (kaki) kuning atau putih. Ayam nunukan baik untuk pedaging dan petelur. Produksi telur rata-rata lebih tinggi daripada ayam kampung.
Walaupun berdasarkan cerita ayam ini didatangkan oleh imigran dari Tiongkok selatan, ayam nunukan secara genetik memiliki kemiripan dengan ras Rhode Island Red, ayam ras yang dikembangkan di Amerika Serikat.
Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Ayam_nunukan.

Jamu untuk Ayam Buras





Jamu untuk Ayam Buras


Ayam buras merupakan salah satu komoditas unggulan untuk memenuhi kebutuhan protein bagi masyarakat. Pemeliharaannya mudah dan dapat dibudidayakan di lahan sempit.

Pada umumnya sistem pemeliharaan ayam buras di DKI Jakarta dilakukan secara intensif dengan dikandangkan secara terus-menerus. Sistem pemeliharaan ini akan meningaktkan resiko terjadinya wabah penyakit bila sanitasi lingkungan kurang baik dan tidak ada upaya untuk meningkatkan daya tahan tubuh ayam buras tersebut. Tanaman obat tradisional Indonesia sangat potensial digunakan sebagaibahan pakan tambahan (feed suplement). Untuk memudahkan penggunaannnya, tanaman obat tersebut diramu menjadi jamu yang dapat dicampurkan pada air minum ayam buras.
Penggunaan jamu ayam buras ini tidak memerlukan persyaratan spesifik sehingga mudah diterapkan dan jamu dapat dibuat sendiri atau dilakukan bersama dengan kelompoktaninya.

Keunggulan pemberian jamu pada ayam buras dapat meningkatkan daya tahan tubuh sehingga mengurangi resiko kematian karena serangan penyakit. Keunggulan lain adalah meningkatnya bobot badan serta performance (warna dan aroma) yang lebih baik. Cara pemberiannya mudah, hanya dicampurkan ke dalam air minum.

Komposisi jamu ayam buras terdiri dari 1 kg kencur, 1 kg bawang putih, 0,5 kg jahe, 0,5 kg lengkuas, 0,5 kg kunyit, 0,5 kg temulawak, 0,25 kg daun sirih dan 0,5 kg kulit kayu manis. Semua bahan tersebut dihancurkan/diblender kemudian disaring dan disimpan dalam drum plastik berukuran 50 liter, ditambah molasses/tetes tebu dan larutan probiotik (M-Bio) masing-masing sebanyak 1 liter, lalu diencerkan dengan air bersih sampai campuran tersebut berjumlah 40 liter.
Kemudian drum ditutup rapat dan difermentasi selama 6 hari, namun tutup drum selalu dibuka setiap hari selama lebih kurang 5 menit untuk mengaduk bahan yang sedang difermentasikan. Setelah proses fermentasi selama 6 hari, jamu tersebut siap digunakan.
Jamu diberikan pada ayam dengan cara dicampur dengan air minum. Dosis pemberian sebanyak 90 ml/L air minum dan diberikan setiap 7 hari sekali. Walaupun sudah diberi jamu, program vaksinasi tetap dilakukan.

Hasilnya menunjukkan peningkatan bobot badan lebih baik (karkas ayam tertinggi yaitu 68,8%), tingkat kematian lebih rendah (morbiditas 0-2 % vs kontrol 8.7 %), jumlah ayam sakit lebih sedikit, penampakan/bentuk serta warna dan aroma karkasnya lebih disukai konsumen, biaya pemeliharaan lebih murah, serta mempunyai nilai jual lebih tinggi sehingga memberikan keuntungan yang lebih besar kepada peternak. Disamping itu pemberian jamu pada ayam buras dapat mengurangi bau kotoran, sehingga mengurangi pencemaran bau di lingkungan sekitarnya.

Foto foto Ayam Nunukan di Sei Fatimah